ASTM yang memiliki kepanjangan American Society for Testing and Materials
merupakan sebuah lembaga organisasi internasional yang memiliki tugas untuk mengembangkan standarisasi akan berbagai produk, bahan, sistem hingga jasa.
lembaga ini merupakan yang paling tua yang mengurusi urusan standarisasi
dan sudah menghasilkan ribuan standar untuk berbagai produk di seluruh dunia tanpa terkecuali sepatu safety.
ASTM 2413 bukan sekadar angka atau kode tanpa makna. ASTM 2413 menawarkan garis besar tentang persyaratan desain, kinerja, pengujian.
Serta sertifikasi sepatu untuk melindungi kaki dari berbagai bahaya di tempat kerja,
mulai dari benda tajam yang mungkin menusuk sol sepatu, hingga risiko terkena bahan kimia berbahaya, listrik, panas, dan dingin ekstrem.
Melalui artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang ASTM 2413 Safety shoes, membantu memahami apa sebenarnya ASTM dan bagaimana sepatu keselamatan diuji.
Sejarah ASTM
Awal mula American Standard Testing and Material atau ASTM adalah tahun 1988.
Kala itu,sekumpulan ilmuwan dan insinyur sedang mengatasi masalah keretakan rel pada industri kereta api.
Kemudian, kelompok yang dipimpin oleh Charles Dudley itu lalu mengembangkan standar bahan yang harus ada dalam pembuatan rel
Lembaga ini sendiri baru hadir pada tahun 1902 dengan nama awalnya yakni American Society for Testing.
Lalu kemudian berganti dengan nama yang sekarang pada tahun 2001 dengan semboyanya yang terkenal adalah “Standard Worldwide”.
ASTM ini memiliki kantor yang berlokasi di West Conshohocken, Philadelphia, AS
serta beberapa kantornya lainya yang berada di Washington DC, Belgia, Kanada, Peru, dan Cina.
Dengan semboyan yang saat ini Helping Our World Work Better.
ASTM terus berkontribusi untuk memberikan standar terhadap berbagai produk, bahan, sistem menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: SNI 7079:2009, Mengenal Standar Keamanan Sepatu Safety di Indonesia
Apa itu ASTM 2413
Pada lingkungan kerja, apalagi pada bidang dengan risiko bahaya yang tinggi, menjaga keselamatan adalah hal yang sangat penting.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika perlengkapan keselamatan, dengan sepatu safety sebagai salah satu contohnya, menjadi esensial dan tidak bisa dianggap boleh menganggap sepele.
ASTM 2413 seringkali sebagai patokan dalam memilih sepatu safety. Standar ini menetapkan kriteria untuk uji sepatu safety kerja.
Termasuk daya tahan mereka akan dampak dan tekanan, proteksi untuk metatarsal, resistensi terhadap konduktivitas dan kejut listrik.
Serta kemampuan disipasi statis, dan resistensi terhadap penetrasi.
Berikut ini disajikan sebuah panduan untuk membantu Anda mengerti lebih jauh mengenai ASTM dan proses pengujian sepatu keselamatan.
Metode Uji Sepatu Safety ASTM
Setiap sepatu safety yang ingin mendapatkan standar keselamatan ASTM.
harus lebih dahulu melakukan uji untuk memastikan kualitas dan keamanan dari sepatu keselamatan itu.
Adapun metode uji yang harus berjalan kepada sepatu safety meliputi tes mekanis, tes fisik.
Serta tes keamanan yang bertujuan untuk memastikan kualitas dan keamanan sepatu.
1. Uji Tekanan dan Benturan
Untuk mencari tingkat tekanan dan benturan pada sepatu safety adalah dengan melakukan uji menjatuhkan beban seberat 50 pon dari ketinggian dan kecepatan yang sudah ada ketentuanya.
Jika sebuah sepatu safety mendapatkan rating I/75 C/75 maka sepatu itu dapat melindungi jari kaki pengguna dari benturan dari ketinggian 75 kaki dengan tekanan maksimal seberat 2500 pon
Adapun jakar bebas jari kaki pengaman setelah pengujian adalah untuk pria 0,500 inchi (12,7mm) dan wanita 0,468 (11,9mm)
2. Uji Metatarsal/Punggung kaki
Uji perlindungan metatarsal atau punggung kaki bertujuan untuk mengurangi cedera area kaki itu saat ketimpa beban berbahaya.
Pengujian ini bertujuan dengan menjatuhkan batang seberah 50 pon sejauh 1,5 kaki kearah pelindung metatarsal (75 foot-pound energi benturan).
Energi dari benturan itu penting karena berhubungan langsung dengan tingkat perlindungan yang diberikan kepada kaki.
Untuk mengukur seberapa jauh bantalan pelindung untuk tulang metatarsal di bagian dalam sepatu berhasil menyerap benturan, sebuah model kaki yang terbuat dari lilin dimasukkan ke dalam sepatu.
Ini membantu dalam mengukur dengan tepat seberapa banyak pelindung tersebut mengalami penurunan atau defleksi saat terkena dampak.
3. Uji tahan kejut listrik
Salah satu fitur pada sepatu safety pada zaman sekarang adalah electric hazard yang bertujuan untuk mengurangi bahaya saat tidak sengaja kontak dengan arus listrik.
Adapun ketentuan ASTM tahan kejut listrik pada sepatu safety yang pertama adalah tidak boleh memiliki komponen yang menghantarkan arus listrik seperti toe cap dari besi.
Sepatu keselamatan yang memiliki fitur electric hazard harus mampu menahan arus maksimal 600 volt selama 1 menit tanpa ada kebocoran arus yang melebihi 1,0 milliampere.
4. Uji Anti Puncture/Tusukan
Pada sepatu safety yang untuk penggunaan pada bidang yang berbahaya, memiliki fitur anti puncture atau anti tusukan merupakan sebuah keharusan.
Untuk uji ASTM pada sepatu safety yang memiliki fitur anti puncture, sepatu itu harus mampu untuk menahan kekuatan minimum 270 pon dari benda tajam.
Kesimpulan
Demikian adalah informasi tentang apa itu ASTM dan juga tentang standar keselamatan internasional yang ada pada sepatu safety.
Adapun salah satu sepatu safety yang ada di Indonesia yang sudah memiliki tingkat standar keamanan internasional ASTM 2413 adalah safety shoes dari brand terkenal Caterpillar.
Dan salah satu penyedia sepatu safety Caterpillar original dengan standar ASTM 2413 di Indonesia adalah Navigo Store.
Navigo Store lebih dari hanya sebuah toko. Navigo Store adalah destinasi utama para profesional dari berbagai industri.
Begitu memasuki toko ini yang berlokasi di Srengseng Jakarta Barat, Anda akan melihat berbagai pilihan sepatu safety Caterpillar yang terkenal akan kualitasnya.
Dengan rak-rak yang tersusun rapi, toko ini memamerkan sekitar 2000 pasang sepatu, menawarkan beragam jenis dan ukuran untuk memastikan setiap pelanggan menemukan apa yang mereka butuhkan.
Navigo Store juga hadir pada platform di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak Hingga Whatsapp untuk memastikan ketersediaan dan mempermudah akses bagi pelanggan.